Plat nomor dinas TNI |
VIVAnews --
Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengimbau para pedagang, jika ada warga
sipil yang memesan pelat nomor TNI dan Polri untuk tidak dilayani.
"Kami akan imbau kalau ada pesanan mohon jangan dilayani dan saya
mengimbau rekan-rekan jangan memesan," kata Agus di Gedung DPR, Kamis 31
Mei 2012.
Agus juga mengatakan bahwa TNI juga telah melakukan penertiban plat TNI. "Banyak yang sudah kita tertibkan dan ini sudah berjalan mudah-mudahan kita akan terus lakukan," kata dia.
Pelat resmi TNI, kata dia hanya dibuat di dalam lingkungan TNI. "Kalau pelat resmi dibuat di lingkungan TNI kalau tak resmi itu mereka buat sendiri di luar," kata dia.
Pelat nomor TNI dipermasalahkan, salah satunya gara-gara ada Porsche Cayenne Turbo berpelat nomor TNI kedapatan tengah diparkir di lingkungan Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.
Juga ada pelat TNI atau Polri yang bertengger di mobil-mobil mewah yang melaju di jalanan. Seperti, Mercedes-Benz, Fortuner dan juga BMW.
Dalam daftar perlengkapan manapun di lingkungan TNI dan tiga matranya, tidak ada tercantum merek dan tipe mobil mewah itu pun untuk pejabat-pejabatnya. Juga tidak ada mobil mewah sejenis untuk institusi manapun di Tanah Air.
Sebelumnya, Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat, Mahfudz Siddiq meminta agar TNI dan Polri menghentikan praktik-praktik peminjaman pelat nomor TNI dan Polri kepada masyarakat sipil.
"Ini pesan saya untuk TNI dan Polri, bahwa ada praktik-praktik peminjaman pelat nomor tertentu yang sesungguhnya ini adalah milik TNI dan Polri, saya minta segera dihentikan," kata Mahfudz di Gedung DPR, Rabu 30 Mei 2012.
Larangan ini, karena adanya sejumlah kasus penyalahgunaan pelat nomor tersebut. "Ada sejumlah kasus penyalahgunaan, kami minta ini segera dihentikan, jadi jangan ada lagi warga sipil yang menggunakan pelat pinjaman dari Polri dan TNI," kata dia.